Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarief ikut menanggapi kritik terhadap 20 besar calon pimpinan KPK periode 2024-2029 yang didominasi oleh penegak hukum. Menurutnya, rekam jejak merupakan faktor terpenting dalam memilih pimpinan lembaga antirasuah.
Laode memandang bahwa siapapun lima orang yang nantinya terpilih menjadi pimpinan KPK harus merupakan sosok terbaik dari 20 besar saat ini. Dia menyebut ada sejumlah kelebihan yang harus dimiliki oleh calon pimpinan KPK.
Para pimpinan KPK, terangnya, harus memahami tugas dan fungsi KPK, tidak memiliki catatan buruk dalam segi integritas, serta bisa menjadi pemimpin yang baik.
"Soal dari mana afiliasinya menurut saya itu tidak terlalu penting. Yang penting itu adalah punya, tidak memiliki catatan yang jelek tentang etika dan integritasnya, dan yang kedua memiliki kemampuan lain," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Laode menilai pimpinan KPK untuk lima tahun ke depan memiliki tantangan yang berbeda. Hal itu berkaitan dengan pimpinan periode saat ini atau periode 2019-2024, yang dinilainya kehilangan kepercayaan publik.
Dia menyebut ada tiga cara untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada KPK. Pertama, memastikan upaya penindakan dan pencegahan korupsi berjalan dengan baik.
Baca Juga
Kedua, menghilangkan masalah-masalah internal kelembagaan. Ketiga, memastikan pimpinan menjadi teladan.
"Kalau tidak bisa jadi teladan ya bisa-bisa seperti peristiwa kemarin-kemarin itu. Ada penyidik terima suap, ada penjaga penjara, karena mereka melihat tidak ada apa ya, mungkin seperti suri tauladan dari pimpinan," kata pimpinan periode 2015-2019 itu.
Untuk diketahui, Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewas KPK atau Pansel KPK telah mengumumkan 20 nama orang yang lolos tahap penilaian profil. Masing-masing 20 calon pimpinan dan calon dewas kini menjalani tahap wawancara.
Berdasarkan catatan Bisnis, unsur penegak hukum cukup mendominasi 20 orang capim KPK yang dinyatakan lolos ke seleksi tahap berikutnya. Mereka terdiri dari pejabat petahana KPK, Badan Pemeriksa Keuangan alias BPK, Kepolisian, Kejaksaan Agung (Kejagung) serta Mahkamah Agung (MA).
Dominasi penegak hukum itu pun bahkan dikritik oleh Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango. Nawawi menilai 20 besar capim KPK hasil seleksi penilaian profil yang belum lama ini diumumkan oleh pansel tidak sesuai dengan amanat UU Tipikor.
"Saya khawatir jangan-jangan pasal ini belum dibaca oleh pansel. Pasal ini penting untuk komposisi siapa capim nanti yang akan terpilih itu harus ada unsur pemerintah dan masyarakat," ujarnya kepada wartawan, dikutip Senin (16/9/2024).